Tampilkan postingan dengan label ESAI FILOLOGI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ESAI FILOLOGI. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 Maret 2015

Sastra Lisan dan Ekonomi Kreatif

OLEH Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum
Dosen Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma posel: yoseph1612@yahoo.com

Indonesia sangat kaya akan berbagai warisan budaya leluhur dari seluruh pelosok nusantara. Warisan budaya itu memiliki banyak nilai kreativitas yang melibatkan berbagai aspek seperti art, beauty, design, play, story, humor, symphony, caring, empathy dan meaning (bdk. Pink, 2006). Keragaman budaya Indonesia didukung oleh keragaman etnis.

Selasa, 17 Maret 2015

Manuskrip Indonesia sebagai Pustaka Dunia: Persebaran dan Apresiasi

OLEH Dr Mu'jizah
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Sebelum Gutherberg menemukan mesin cetak pada abad ke-18 berbagai sumber informasi dan pengetahuan yang menjadi peradaban suatu bangsa diabadikan dalam naskah tulisan tangan yang disebut manuskrip.Tulisan tanganini jumlahnya terbatas berbeda dengan buku cetakan yang dalam sekali cetak bisa mencapai ratusan bahkan ribuan eksemplar jumlahnya. Seperti sebuah buku masa kini, manuskripsangat penting sebab di dalamnya tersimpan kekayaan informasi dan pengetahuanyang berlimpah, seperti agama, hukum dan adat, astrologi, perobatan, teknik dan arsitektur, sampai sejarah.

Selasa, 24 Februari 2015

Transformasi Pantun Melayu, Sastra Indonesia, Globalisasi, dan Karakter Bangsa

OLEH T. Silvana Sinar
(Universitas Sumatera Utara)

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri” (Soekarno, Founding Fathers)

Mantan Presiden SBY berbantun
Pendahuluan
Bangsa Indonesia saat sekarang ini sedang dilanda gelombang “tsunami teknologi informasi dan komunikasi”. Gelombang yang terus menerpa setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, hingga banyak di antara kita yang terbawa arusnya, hanyut ditelan ganasnya gelombang “samudera modernisasi”. Para generasi kita terimbas yang cukup akut. Mereka hidup dalam dunia teknologi informasi modern yang membuat mereka begitu cepat dan lihai dalam menguasai teknologi itu daripada generasi tua.
Sayangnya, penguasaan teknologi itu tidak diikuti dengan mendalami apakah fungsi dan manfaatnya. Para orang tua pun tak berani berbuat banyak, ketika anak-anak mereka menguasai teknologi, misalnya telepon selular. Hal ini dikarenakan para orang tua tidak menguasai teknologi itu.

Filologi Indonesia sebagai Metode dan Studi Sastra Melayu Klasik

OLEH Bagus Kurniawan
Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Abstrak
Sampai saat ini studi filologi Indonesia masih belum menunjukkan perkembangan yang pesat sejak studi dimulai oleh pengkaji Eropa di Nusantara kira-kira pada awal abad ke-16 karena masih berkutat pada studi naskah yang berorientasi penyajian suntingan naskah.

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...