Tampilkan postingan dengan label ESAI MUSIK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ESAI MUSIK. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 April 2020

Musik Gamad, Tradisi atau Modern?


OLEH Agus Taher (Seniman)

Umumnya kita membuat garis yang tegas kapan dimulainya era musik, yaitu antara musik tradisi Minangkabau, seperti yang disebut di atas dengan musik Minangkabau modern.  Garis batas yang biasa dipakai adalah ketika orkes Gumarang memulai debutnya tahun 1955. 

Jumat, 01 Maret 2019

Para Muda Islam yang Khusuk di Masjid

mantagisme.com—Masa depan milik para muda. Seperti hukum alam, setiap generasi punya tantangannya sendiri. Generasi muda saat ini— yang disebut milenial—yang hidup dalam era industri 4.0 dipastikan berbeda dibanding generasi era 80-an, misalnya.

Kendati begitu, pada era jaman now ini, saat perubahan drastis dan disrupsi kian menggila, belakangan, ada tren dan kecenderungan positif yang terlihat dalam perilaku kaum muda Islam kekinian. Kaum muda (profesional), mahasiswa, dan masyarakat umum di pelbagai kota-kota di Indonesia, termasuk Kota Padang, meramaikan kehidupan masjid-masjid dengan beragam aktivitas keagamaan, seperti mengaji, halakah, dan hafalan ayat-ayat pendek Alquran.

Minggu, 25 Oktober 2015

JANIS: LITTLE GIRL BLUE: Sisi Lain Janis Joplin Sebelum Kematiannya


Mungkin seluruh dunia tahu bahwa Janis Joplin meninggal dunia karena overdosis heroin di tahun 1970. Namun ada sesuatu yang mungkin Anda tak tahu dan baru terungkap ketika menonton film dokumenter berjudul Janis: Little Girl Blue.
Setahun sebelum kematiannya, Janis tak pernah memakai narkoba lagi. Ia berhenti dan bertahan selama lebih dari enam bulan.
Pria yang dicintainya, seorang pengembara budaya-tanding, telah meninggalkannya karena heroin.

Minggu, 23 November 2014

La Paloma: Generasi Keroncong Sumatera Barat

OLEH Sahrul N
Pengajar ISI Padang Panjang

Alunan musik keroncong terdengar dari sudut kampus ISI Padangpanjang yang dimainkan oleh sekitar delapan generasi muda yang rata-rata berpenampilan metal. Sambil menghirup kopi mereka asyik berlatih mematangkan beberapa repertoar yang kata mereka dipersiapkan untuk ivent tertentu. Mereka menamakan grup ini dengan nama Orkes Keroncong (OK) La Paloma yang awalnya dipimpin oleh Alm. Desriland (mantan dosen ISI Padangpanjang). Mereka bukan datang dari Jawa namun adalah generasi Sumatera Barat yang peduli terhadap budaya Indonesia. 

Minggu, 28 September 2014

Tradisi Baindang dan Pengaruh Budaya Islam di Pesisir Sumatra Barat

OLEH Ediwar 
Dosen STSI (ISI) Padangpanjang

Piaman tadanga langang
Baindang mangkonyo rami
Tuan kanduang tadanga sanang
Bao tompanglah badan kami.
Demikian ungkapan yang pernah terlontar oleh pemain indang ketika berlangsungnya
pertunjukan. Biasanya pantun yang lebih po-puler adalah penggunaan batabuik mangkonyo rami, tapi bagi pemain indang merefleksikannya pada per-tunjukan indang.

Peta Perkembangan Tradisi Musik Rabab di Pesisir Minangkabau

OLEH Hajizar Koto 
Dosen STSI Padangpanjang

Latar belakang kehadiran tradisi musik rabab di Nusantara memiliki hubungan dengan sejarah perkembangan agama Islam.
Perkembangan agama Islam dari tanah Arab ke Nusantara umumnya dibawa oleh bangsa Persia dan bangsa-bangsa sekitar-nya, seperti Moroko, Turki, dan India Gujarat India. Mereka ini dikenal dengan pedagang-pedagang Arab saja.

Tradisi Musik Gamaik dan Pluralitas Masyarakat di Kota Padang

OLEH Anatona
Fakultas Sastra Unand
Pendahuluan
Salah satu antisipasi dalam menghadapi era informasi dan globalisasi sekaligus era otonomi pada permulaan abad ke 21 ini, dari segi kebuda-yaan antara lain ialah mempertahankan dan mengem-bangkan berbagai jenis kesenian tradisional yang ada di daerah.
Upaya ini perlu dilakukan apabila kita tidak menginginkan kesenian-kesenian lain yang terasa “asing” menjadi sangat dominan. Upaya mempertahan-kan dan mengembangkan kesenian daerah ini penting dilakukan karena ia tidak saja merupakan simbol ke-pribadian bangsa tetapi sekaligus dapat pula menjadi aset bagi pembangunan daerah.

Rabu, 23 Oktober 2013

Gandang Tasa, Musik Perkusi Ritmik Minangkabau

OLEH Asril Muchtar
Dosen ISI Padangpanjang

Ensambel gandang tasa atau disebut juga gandang tambua secara musikal termasuk ke dalam ensambel perkusi ritmik tanpa melodi. Tidak ada alat musik yang difungsikan sebagai instrumen melodi.  Juga tidak ada gendang yang ditala dengan nada-nada tertentu yang difungsikan sebagai instrument melodi, seperti alat musik  taganing pada etnik Batak Toba di Sumatra Utara.
Gandang Tasa merupakan ensambel musik perkusi yang tergolong paling besar di Minangkabau. Besar dari aspek bentuk, ukuran, suara, jumlah alat musik yang digunakan, bahkan juga dari segi guna dan  fungsinya dalam kegiatan adat dan ritual. Kebesaran guna dan fungsinya tampak dari penggunaan Gandang Tasa pada berbagai upacara adat yang bersifat prosesi yang ditampilkan di ruangan terbuka, seperti mengarak penganten dan pendukung upacara Upacara Tabuik di Pariaman.

Minggu, 20 Oktober 2013

WACANA MUSIKUM: Imprezione Musik Minangkabau Bercita Rasa World-Jazz



OLEH Nurkholis
Dosen, Komposer, Konduktor, dan Pengamat Musik

Imprezione Musik Minangkabau Bercita Rasa World-Jazz
 Terma musik jazz seringkali melekat dengan suatu gaya permainan musik yang memiliki hubungan khusus dalam waktu (tempo, metrik, frasa, aksentuasi, dinamika, legato-staccato, densitas ritmik, dst...) yang didefinisikan sebagai 'ayunan' untuk sebuah spontanitas dan vitalitas produksi musik­­---wujud di dalam kemerduan improvisasi---, dan cara ungkap yang mencerminkan individualitas dari musisi jazz itu sendiri. Play what do you feel, and feel what do you play (Mainkan apa yang engkau rasakan, dan rasakan kembali apa yang telah engkau mainkan).

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...